Sabtu, 16 Januari 2016

Pahlawan Pilihan Kresna




ARDIAN KRESNA, "Pahlawan Pilihan KRESNA", Diva Press Jogjakarta, November 2009, 208 halaman. 

Sepintas judul buku ini mengesankan KRESNA sedang melakukan pemilihan pahlawan, dan ARJUNA yang dipilihnya untuk dibela. Itu pun janggal, karena hampir 75% buku ini bercerita tentang BAMBANG EKALAYA yang tekun belajar ilmu memanah dan bijaksana memimpin negara (setara Yudistira). Padahal, teknik belajarnya hanya semata-mata dari patung Durna yang dipujanya. Barangkali semacam Long Distance Learning, Sistem Belajar Jarak jauh (SBJJ), kalau dalam terminologi sekarang.

Meskipun kemahiran EKALAYA ternyata setara Arjuna, ... akhirnya dia diperdaya oleh Durna, ... lalu Arjuna dan Kresna bersekongkol membunuhnya. TRAGIS. IRONIS.

Cerita wayang memang sudah diplot para dewa sedemikian rupa, ... sehingga tokoh di luar mainstream (yang taqdirnya telah ditetapkan) harus tersingkir. Tokoh semacam Ekalaya harus disingkirkan. Hasil jerih payah Ekalaya dengan SBJJ berakhir di rekaperdaya Durna.

Sebagai refleksi, di zaman kini, tatkala Avatar merebut pasar, atau superhero yang berjaya dalam berbagai versi, saya malah terkenang bahwa di dunia wayang ada nilai-nilai yang bisa digali. Karena itulah saya senantiasa tergoda membeli buku wayang tatkala menyambangi toko buku di mana saja, termasuk di toko buku online atau buku loakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar